Shelf Life didefinisikan sebagai masa umur simpan bahan referensi atau bahan referensi bersertifikat dimana pada masa interval waktu dan kondisi penyimpanan tertentu, fraksi nilai konsentrasi setiap komponen
Sesuai ISO Guide 35 dan ISO Guide 30, , shelf life didefinisikan sebagai masa umur simpan bahan referensi atau bahan referensi bersertifikat dimana pada masa interval waktu dan kondisi penyimpanan tertentu, fraksi nilai konsentrasi setiap komponen yang terkandung didalamnya tidak berubah (dijamin) stabilitasnya oleh produsen bahan referensi.
Nilai batasan toleransi stabilitas konsentrasi dari suatu campuran gas terwakili oleh claim nilai ketidakpastian (uncertainty value) yang tertera pada setiap sertifikat bahan referensi terkait sesuai yang dipersyaratkan oleh ISO 6141, ISO 6142 dan ISO 6143
Masa shelf life setiap campuran gas (bahan referensi) adalah berbeda-beda berdasarkan jenis material tabung gas dan sifat kimiawi masing-masing komponen gas tersebut.
Penetapan shelf life tiap campuran gas dilakukan lewat proses yang cukup rigid dan kompleks untuk menjamin stabilitas sekaligus kualitas dari produk tersebut. Secara detail setiap tahapan dalam penetapan analysis & validitas dari kualitas suatu gas diatur dalam ISO/TC 158 (Analysis of gases)
Secara spesifik tata cara (metode) penetapan suatu shelf life gas, diatur dan dijelaskan dalam ISO 16664:2004, Lampiran A. Dalam lampiran tersebut dijelaskan bahwa dalam penetapan shelf life harus memperhitungkan dan mempertimbangkan beberapa factor, antara lain:
- Proses penimbangan, mengacu kepada ISO 6142
- Proses penetapan dan screening kualitas gas cylinder meliputi :
- Faktor fisik, yaitu bagaimana memastikan material fisik dan safety cylinder sesuai kualitas
dan factor risiko yang dipersyaratkan berdasarkan material gas yang akan diisikan, - Faktor kimiawi, yaitu bagaimana memastikan tidak adanya (terjadi) kontaminasi terhadap
campuran gas, yang berasal dari material tabung yang dapat mempengaruhi integritas
konsentrasi dari target campuran gas yang akan diisi
- Faktor fisik, yaitu bagaimana memastikan material fisik dan safety cylinder sesuai kualitas
- Proses pengisian gas (baik sebagai single ataupun multi komponen), yaitu bagaimana
memperhitungkan dan mengendalikan setiap tahapan proses, antara lain:- Kebocoran tabung ataupun pipa pada fasilitas proses saat pengisian,
- Impurities yang berasal dari tabung ataupun raw material itu sendiri,
- Reaktifitas antar komponen gas, ataupun reaksi antara senyawa campuran gas terhadap
material tabung gas, yang dapat berpengaruh atau berpotensi berubahnya nilai integritas
dari campuran gas ataupun memicu bahaya terjadinya kebakaran & ledakan - Homogenitas dari antar senyawa dalam satu campuran gas
Kerusakan tabung akibat kerusakan material tabung ataupun reaksi antar senyawa (compatibility component) dapat terjadi pada tabung yang masa shelf lifenya sudah expired. Oleh karenanya maintain masa shelf life sangatlah kritikal terhadap aspek mutu dan aspek safety.
Aspek Mutu :
Menjamin & memastikan integritas dari claim konsentrasi setiap komponen dalam suatu campuran
gas, sehingga data yang dihasilkan benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan tertelusur secara
metrology.
Aspek Safety:
Bahan material gas, level bahayanya berada pada level 2 pada piramida level bahaya, dibawah bahan-bahan yg mudah meledak. Untuk itu pastikan penggunaan gas adalah senantiasa masih berada dalam interval shelf life yg berlaku, dalam rangka menjamin & memastikan keamanan operator, lingkungan kerja dan peralatan yang digunakan saat menggunakan bahan gas tersebut.
Lalu bagaimana perlakuannya terhadap tabung yang sudah expired tapi volume masih banyak (penuh)?